Bagaimana Mengatasi Demam Pada Bayi

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share

Kebanyakan Bunda mulai panik bila merasakan tubuh bayi lebih hangat dari biasanya. Banyak pertanyaan muncul. Apakah bayi saya sakit? Apakah sudah perlu diberi obat? Obat apa yang cocok untuk menurunkan panasnya? Apakah saya harus bawa bayi ke dokter?

Suhu normal bayi berkisar antara 36,5 sampai 37 ºC. Suhu tubuh bayi di atas itu bisa dikatakan demam. Namun Bunda perlu tahu bahwa deman bukanlah penyakit. Demam merupakan reaksi pertahanan tubuh terhadap cedera atau infeksi. Ketika sistem kekebalan tubuh merasakan adanya benda asing seperti bakteri tertentu atau virus, tubuh menghasilkan panas lebih banyak dan mencoba mempertahankan suhu tingginya agar metabolisme berlangsung lebih cepat.

Penanganan demam pada bayi baru lahir berbeda dengan bayi berusia 3 bulan ke atas atau anak berusia 1 tahun. Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya terbentuk dan tidak efisien dalam melawan infeksi. Jika bayi baru lahir sampai usia 3 bulan terserang demam dengan suhu di atas 38 ºC, sebaiknya Bunda segera bawa ke dokter saja. Bunda juga perlu membawa anak ke dokter bila demam berlangsung  lebih dari tiga hari, suhu anak meningkat sampai 40 ºC, dan anak menunjukkan gejala seperti: ruam kulit, sesak nafas, kejang-kejang, kram, diare, muntah, dll.

Sebelum dibawa ke dokter, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi demam pada bayi dan anak.
  • Beri bayi banyak cairan minuman atau ASI untuk mencegah dehidrasi.
  • Biarkan bayi dan anak banyak beristirahat dan tidur untuk memulihkan diri.
  • Kenakan baju tipis pada bayi dan anak agar panasnya cepat keluar.
  • Jika menggunakan AC, set suhu kamar 70-74  ºF atau sekitar 23  ºC
  • Mandi air hangat juga kadang-kadang dapat membantu menurunkan demam. Jika bayi atau anak menggigil, pakaikan selimut tebal atau baju hangat. Setelah mengigilnya berhenti, lepas selimut hangat nya.
Bila bayi dan anak terlihat kuat dan tidak mengalami kejang, Bunda belum perlu memberikan obat. Namun jika anak terlihat tidak sehat seperti lemas, nafsu makan berkurang, bunda bisa memberikan sirup atau tablet penurun panas yang mengandung acetaminofen atau ibuprofen.

Untuk mengetahui suhu tubuh bayi, Bunda perlu menggunakan termometer. Hindari penggunaan termometer air raksa (merkuri) ya Bun. Jika termometernya retak atau pecah, air raksa sangat berbahaya bagi bayi.

Ada beberapa tempat pada tubuh anak yang cocok untuk pengukuran suhu:
  • Rektum (anus). Perubahan suhu di dubur seringkali di belakang suhu tubuh pusat (suhu organ di dalam tubuh) sehingga ada risiko bahwa perubahan suhu yang besar terlambat terdeteksi.
  • Mulut. Suhu di mulut biasanya cukup mewakili suhu tubuh.
  • Ketiak. Anak kecil seringkali sulit mempertahankan posisi termometer di ketiak sehingga pengukurannya bisa tidak akurat.
  • Telinga. Bagian dalam telinga mudah diakses untuk mengukur suhu dengan menggunakan termometer non-kontak. Suhu yang diukur di telinga memberikan indikasi yang dapat diandalkan.
Sumber: majalahkesehatan.com, babyfirstyear.org

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar