MENGENAL KUNING/JAUNDICE PADA BAYI BARU LAHIR

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share
Orang tua sering khawatir bila melihat bayinya yang baru lahir mengalami kekuningan, yang jelas terlihat pada kulit dan matanya. Namun sebenarnya hampir setiap bayi baru lahir dapat mengalami kuning. Hal ini disebabkan oleh proses alamiah tubuh bayi. Hanya sebagian kecil kuning pada bayi baru lahir yang berbahaya.

Apa yang dimaksud dengan kuning pada bayi?
Bayi dikatakan kuning bila secara klinis nampak kekuningan pada kulit, konjungtiva, dan mukosa, yang terjadi akibat peningkatan kadar bilirubin pada darah (hiperbilirubinemia). Gejala ini disebut juga “jaundice/ikterus”.

Apakah kuning pada bayi berbahaya?
Untuk mengetahui apakah kuning tersebut berbahaya atau tidak bagi bayi. Pertama harus diketahui apakah kuning tersebut termasuk kuning fisiologis (kuning yang alamiah) ataukah kuning patologis (kuning yang berbahaya).

Tanda Kuning Fisiologis
1. Perhatikan usia munculnya kuning, dimana kuning muncul pada usia 2-5 hari dan menghilang pada hari ke-10.
2. Secara klinis kondisi bayi baik, mau minum, dan berat badan bayi naik.
3. Pada pemeriksaan darah kadar bilirubin total <12 mg/dl

Tanda Kuning Patologis
1. Muncul pada hari pertama kehidupan atau muncul pada usia > 5 hari, dan menetap lebih dari hari ke-10.
2. Bayi tidak baik secara klinis : kurang minum, muntah-muntah, pucat, bayi letargik (gelisah), terdapat pembesaran hati dan limfa (hepatosplenomegali).
3. Pada pemeriksaan darah terdapat peningkatan kadar bilirubin serum > 5 mg/dl setiap 24 jam, atau kadar bilirubin total >12 mg/dl.

Sebaiknya orang tua sudah memeriksakan bayinya ke dokter saat berusia 5 hari, agar kemungkinan adanya kuning patologis dapat diketahui secara dini. Sehingga tidak sampai menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Apakah penyebab kuning pada bayi?
Kuning fisiologis dapat terjadi pada setiap bayi baru lahir. Kuning ini disebabkan oleh proses maturitas organ hati yang belum sempurna pada minggu pertama kehidupan. Organ hati berperan penting dalam memecah bilirubin untuk dapat dikeluarkan dari tubuh melalui tinja ataupun air kencing. Dengan belum maturnya organ hati pada bayi baru lahir, maka kadar bilirubin juga akan mengalami peningkatan yang akan menimbulkan gejala kuning pada bayi baru lahir.

Pada kuning patologis, gejala kuning yang terdapat pada bayi baru lahir timbul karena adanya kelainan pada tubuh bayi. Pada umumnya disebabkan oleh kelainan darah seperti: inkompatibilitas golongan darah atau rhesus antara ibu dan anak, defisiensi enzim (G6PD), anemia hemolitik (anemia yang disebabkan karena pemecahan sel darah merah yang berlebihan). Selain itu, dapat juga disebabkan oleh adanya infeksi sistemik, hipotiroid, dan beberapa penyebab lainnya.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari kuning patologis pada bayi baru lahir, diperlukan penilaian yang cermat oleh dokter anak dan beberapa pemeriksaan penunjang tambahan. (sumber: dr.D.A.Dini Primashanti Dewi/BaliPost)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar